Ajaran sesat,
Heresi, atau Bidah atau kadangkala ditulis sebagai
bid'ah, bid'aah (dari
bahasa Arab
بدعة yang secara harafiah berarti
memulai), menurut Oxford English Dictionary,
adalah "pandangan atau doktrin
teologis atau keagamaan yang dianggap berlawanan atau bertentangan
dengan keyakinan, atau sistem keagamaan manapun, yang dianggap
ortodoks atau ajaran yang benar.
Dalam pengertian ini, ajaran sesat
adalah pandangan atau doktrin dalam filsafat, politik, ilmu, seni,
dll., yang berbeda dengan apa yang umumnya diakui sebagai yang
berwibawa."
Daftar Isi:
2. Ajaran sesat dalam berbagai
agama
3. Lihat pula
4. Referensi
5. Pranala luar
01. Etimologi
Kata "heresy" berasal dari bahasa Yunani αιρεσις, hairesis
(dari αιρεομαι, haireomai, "memilih"), yang
berarti pilihan keyakinan atau faksi dari pemeluk
yang melawan.
Kata ini banyak dipergunakan oleh Ireneus dalam risalatnya Contra Haereses
(Melawan Penyesat).
Ia menggambar kan posisinya sendiri
sebagai yang ortodoks (dari ortho- "lurus" +
doxa "pemikiran") dan posisinya akhirnya
berkembang menjadi posisi Gereja Kristen perdana, dari mana
kata-kata ortodoks itu berasal.
Jadi, ada anggapan bahwa "ajaran sesat" tidak mempunyai arti yang sepenuhnya obyektif. Kategori ini hanya ada sebagai kebalikan dari posisi suatu sekte yang sebelumnya telah didefinisikan sebagai "ortodoks". Jadi, setiap pandangan yang non konformis di dalam bidang apapun juga dapat dianggap "sesat" oleh yang lainnya di dalam bidang tersebut yang yakin bahwa pandangan mereka adalah yang "benar" (ortodoks).
Para penyesat biasanya tidak menganggap keyakinan
mereka sesat. Menyebut sebuah ajaran itu "sesat" adalah
suatu penghakiman yang tidak bebas nilai, karena hal itu dilakukan
dari dalam suatu sistem
kepercayaan yang mapan.
Misalnya, orang Katolik Roma menganggap
ajaran Protestan sesat, sementara orang non-Katolik menganggap
ajaran Katolik sebagai "Kemurtadan Besar."